Tahapan Pembuatan IPAL Faskes

Klinik, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan fasilitas medis lainnya menghasilkan limbah cair dengan karakter yang jauh lebih sensitif dibandingkan limbah industri umum. Limbah medis mengandung patogen, bahan kimia, farmasi, dan organik yang berpotensi mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat. Tanpa IPAL yang benar, limbah dapat berisiko:

  • Menyebarkan bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya
  • Mengganggu kualitas air tanah dan permukaan
  • Melanggar regulasi lingkungan
  • Menghasilkan bau dan potensi kontaminasi silang
     

Karena itu, IPAL klinik dirancang untuk menghilangkan resiko biologis dan kimiawi secara menyeluruh.

2. Jenis Limbah Cair yang Dihasilkan Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan menghasilkan berbagai jenis limbah yang datang dari ruang tindakan, laboratorium, farmasi, ruang sterilisasi, hingga toilet dan pantry.

Tabel: Jenis Limbah Cair Klinik dan Sumbernya

Jenis Limbah

Sumber

Karakter

Limbah Infeksius

Ruang tindakan, bedah minor

Mengandung bakteri/virus

Limbah Kimia

Laboratorium, farmasi

Mengandung reagen, alkohol, desinfektan

Limbah Organik

Pantry, dapur

Mengandung sisa makanan

Limbah Domestik

Toilet, wastafel

Mengandung organik dan deterjen

Limbah Sterilisasi

CSSD/ruang sterilisasi

Mengandung bahan kimia pembersih

Karena beragamnya karakter limbah, desain IPAL harus mampu menangani semua jenis tersebut secara terpadu.

Persyaratan Regulasi untuk IPAL Klinik

IPAL klinik wajib mengikuti ketentuan dari:

  • Permenkes (kesehatan & sanitasi fasilitas medis)
  • KLHK (baku mutu air limbah domestik & medis)
  • Kepmen LH No. 58/1995 & pembaruan terkait
     

Kewajiban utama meliputi:

  • Pengolahan hingga memenuhi baku mutu
  • Pengendalian parameter mikrobiologi
  • Penghilangan bahan kimia berbahaya
  • Penyimpanan dan pembuangan sludge secara aman
     

Regulasi inilah yang menjadi dasar desain sistem pengolahan.

Tahap Survey Lokasi & Analisis Kebutuhan

Tahapan awal yang sangat menentukan keberhasilan IPAL adalah survey lokasi, yang mencakup:

  • Pemetaan jalur pipa dari seluruh ruangan
  • Pengukuran debit harian & puncak
  • Peninjauan area tersedia untuk instalasi
  • Analisis sumber pencemar terbesar
  • Pola operasional klinik (jam buka, volume pasien)

Dari hasil survey, kapasitas IPAL dihitung, lalu ditentukan proses yang paling sesuai dengan karakteristiknya.

Penentuan Proses: Biologis vs Fisik-Kimia

IPAL klinik umumnya menggunakan gabungan proses biologis dan fisik-kimia, tergantung tingkat kontaminasi.

Tabel: Pilihan Proses Pengolahan untuk IPAL Klinik

Proses

Cocok Untuk

Keterangan

Biofilter anaerob-aerob

Organik & domestik

Proses sederhana, efisien

MBR (Membrane Bio Reactor)

Klinik besar, standar kualitas tinggi

Effluent sangat jernih

Koagulasi & flokulasi

Limbah kimia & farmasi

Mengurangi zat kimia berbahaya

Chlorination / UV

Penonaktifan bakteri

Tahapan wajib untuk bakteri patogen

Pemilihan proses sangat dipengaruhi oleh regulasi dan kebutuhan kualitas effluent.

Desain Sistem & Komponen Utama IPAL Klinik

Setelah proses ditentukan, IPAL dirancang dengan komponen-komponen utama sebagai berikut:

  • Grease Trap / Screening → Menghilangkan partikel besar dan lemak.
  • Equalizing Tank → Menstabilkan debit dan konsentrasi limbah.
  • Anaerobic Chamber → Menguraikan organik tingkat awal.
  • Aerobic Chamber → Menurunkan COD/BOD secara signifikan.
  • MBR atau Biofilter → Untuk efek penyisihan lebih tinggi.
  • Chlorination / UV → Menonaktifkan bakteri berbahaya.
  • Effluent Tank → Menyimpan air bersih hasil olahan sebelum dibuang.
     

Desain dibuat kompak agar dapat ditempatkan pada lahan klinik yang umumnya terbatas.

Instalasi dan Pengujian Sistem

Tahapan instalasi dilakukan secara bertahap:

  1. Penempatan & fabrikasi unit
  2. Konektivitas pipa inlet-outlet
  3. Instalasi pompa, blower, panel listrik
  4. Uji coba pengisian air (water test)
  5. Uji fungsi: kontrol aerasi, chemical dosing, sensor
  6. Masa start-up dan stabilisasi bakteri selama 2-4 minggu
     

Pada tahap ini operator dilatih agar mampu mengoperasikan IPAL secara mandiri.

Perawatan dan Monitoring Berkala

IPAL klinik membutuhkan pemantauan rutin untuk memastikan hasil effluent selalu aman. Kegiatan perawatan meliputi:

  • Pemeriksaan pH, TSS, DO, dan COD
  • Pembersihan rutin pada screening & grease trap
  • Penggantian UV lamp (jika digunakan)
  • Kontrol lumpur (sludge) pada bak proses
  • Kalibrasi dosis chlorination

Monitoring yang konsisten memastikan IPAL tidak mengalami penurunan performa.

IPAL klinik memiliki peran sangat penting untuk menjaga keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan desain yang tepat—mulai dari survey lokasi, pemilihan proses, perhitungan kapasitas, hingga instalasi dan perawatan—sistem dapat bekerja optimal dan memenuhi standar regulasi kesehatan.

Jika Anda membutuhkan pendampingan survey, perancangan sistem, atau pemasangan IPAL klinik sesuai regulasi yang berlaku, PJL Enviro siap menyediakan layanan teknis dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas kesehatan Anda.

Solusi Pengolahan Air Limbah yang Inovatif

Memberikan layanan dengan standar Internasional untuk aplikasi lokal Anda sebagai penyedia solusi Pengolahan Air Limbah terkemuka di Indonesia.