Instalasi Pengolahan Limbah Kota Batam

Agar mampu menangani sampah dengan pertumbuhan penduduk tercepat dan memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium (TPM), Otoritas Batam (BP Batam) membangun jaringan dan sistem untuk air limbah.

Instalasi pengolahan air limbah Batam adalah sistem pemrosesan sanitasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang menargetkan penyelesaian tahap I untuk mengelola kapasitas akhir 20.000 m3 / hari.

PJLEnviro mengirimkan FCR (Food Chain Reactor) dalam IPAL, ini adalah jenis sistem lumpur aktif film tetap terintegrasi yang menawarkan manfaat besar, baik secara teknis maupun ekonomis. Teknologi ini memungkinkan mikroorganisme dan bakteri (secara kolektif disebut sebagai biomassa) untuk mengoksidasi kontaminan yang tersedia di air limbah. Keunggulan lain dari FCR dibandingkan dengan pengolahan lumpur aktif adalah bahwa FCR menempatkan struktur estetika yang menyenangkan, tidak berbau dan cocok untuk iklim tropis dengan tampilan sebuah taman.

Padatan berlebih dari tangki pengendapan dikirim ke digester. Mikroorganisme menggunakan bahan organik pada padatan yang diubah menjadi produk sampingan sebagai metana dan air. Pencernaan menghasilkan pengurangan 90% dalam patogen dan produksi bahan seperti tanah basah yang disebut "biosolids" mengandung 95-97% air. Untuk menghilangkan air, peralatan mekanis seperti filter penekan digunakan untuk memeras air dari biosolid untuk mengurangi volume sebelum digunakan sebagai pupuk.